Pada hari Senen, 20/08/2007, bertempat di Balai Pertemuan Masyarakat (Bapermas) Kelurahan Cangkol Kota Cirebon, dilaksanakan pertemuan untuk memfasilitasi Anggota DPR-RI dan DPRD Kota Cirebon menyerap aspirasi nelayan di pesisir Kota Cirebon, tapi tak satupun dari anggota legislatif itu yang datang, dengan berbagai alasan. Tak urung hal itu membuat sejumlah nelayan yang hadir kecewa. Untunglah Fahmina tetap bisa meneruskan pertemuan, dengan menyerap usulan dan keluhan mereka. Nelayan yang jumlahnya tak kurang 100 orang, ibu-ibu dan bapak-bapak, berasal dari tiga kelurahan Kesenden, Samadikun dan Cangkol. Terungkaplah masalah klasik para nelayan, terjerat utang, perahu rusak, mesin rusak dan dermaga rusak dan pengerukan kali.....dan banyak bantuan pemerintah yang tak pernah benar-benar sampai ke tangan mereka...ternyata...
Nasib nelayan emang selalu dipinggirkan, ya hidupnya juga dipinggir, dipinggir laut, dipinggir muara, dipinggir kota. Coba pindah ke gunung.....
Sunday, August 19, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Dalam kondisi marginal, tak sedikit nelayan yang mampu berimprovisasi bahkan tampil sebagai nelayan super sukses. Salah satunya, Djumat Launga, seorang nelayan dari Banda (Maluku), yang bahkan mampu memiliki apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta.
baca di sini:
http://kalipaksi.wordpress.com/2007/08/20/belajar-dari-djumat-launga-nelayan-sukses-dari-banda/
Post a Comment